Ciri-Ciri Ramadan yang Diterima oleh Allah Swt

Ramadan adalah bulan penuh berkah, ampunan, dan rahmat. Namun, keberhasilan menjalankan Ramadan bukan hanya diukur dari banyaknya ibadah, melainkan dari perubahan yang terjadi setelahnya. Para ulama menyebut bahwa salah satu tanda Ramadan diterima adalah adanya perbaikan diri secara konsisten. Berikut adalah beberapa ciri Ramadan yang diterima oleh Allah, lengkap dengan dalil Al-Qur’an dan hadits:
- Meningkatnya Ketakwaan
Dalil:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Tujuan utama puasa adalah membentuk pribadi yang bertakwa. Jika seseorang setelah Ramadan menjadi lebih taat, menjauhi maksiat, dan gemar melakukan amal saleh, itu tanda puasanya diterima.
Rujukan:
Tafsir Al-Qurthubi: “Makna ‘la’allakum tattaqun’ yaitu agar kalian menjauhi maksiat dan mendekat kepada ketaatan.”
- Istiqamah dalam Ibadah Setelah Ramadan
Dalil Hadits:
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus-menerus meskipun sedikit.”
(HR. Bukhari no. 6464, Muslim no. 783)
Jika ibadah seperti salat malam, sedekah, dan tilawah masih dilakukan setelah Ramadan, itu pertanda amal ibadahnya bukan sekadar musiman.
Rujukan:
Imam Ibn Rajab dalam Lathaif al-Ma’arif menjelaskan bahwa di antara tanda diterimanya amal saleh adalah diteruskannya amal tersebut setelah Ramadan.
- Merasa Takut Ibadahnya Tidak Diterima
Dalil:
“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati penuh rasa takut karena mereka yakin akan kembali kepada Rabb mereka.” (QS. Al-Mu’minun: 60)
Orang yang diterima amalnya tidak merasa sombong, tapi justru merasa khawatir amalnya belum sempurna dan terus memperbaiki diri.
Rujukan:
Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa maksud ayat ini adalah orang saleh yang selalu waspada dan takut akan amalnya yang belum tentu diterima.
- Bertambahnya Kecintaan pada Al-Qur’an
Dalil Hadits:
“Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada hamba pada hari kiamat.”
(HR. Ahmad no. 6626)
Ramadan adalah bulan turunnya Al-Qur’an. Jika seseorang jadi lebih dekat dan cinta pada Al-Qur’an setelah Ramadan, itu ciri hatinya telah disentuh oleh cahaya iman.
- Semakin Dermawan dan Peduli Sesama
Dalil Hadits:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin tampak saat Ramadan.” (HR. Bukhari no. 6, Muslim no. 2308)
Jika setelah Ramadan seseorang masih senang bersedekah, membantu fakir miskin, dan peduli pada tetangga, maka insya Allah puasanya mendidik jiwa sosialnya.
- Menjaga Lisan dan Perilaku dari Maksiat
Dalil Hadits:
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum.” (HR. Bukhari no. 1903)
Tanda puasa diterima adalah menjaga adab dan akhlak, bukan sekadar menahan lapar.
- Rindu untuk Berjumpa Kembali dengan Ramadan
Disebut dalam Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, bahwa orang-orang saleh dahulu berdoa enam bulan sebelum Ramadan agar dipertemukan kembali, dan enam bulan setelahnya agar amal mereka diterima.
Tanda Ramadan diterima bukan hanya tampak dari ritual, tetapi dari perubahan akhlak dan keistiqamahan ibadah setelahnya. Mari kita evaluasi diri: apakah kita menjadi lebih baik setelah Ramadan? Semoga Allah menerima seluruh amal ibadah kita dan memberi kita taufik untuk istiqamah dalam kebaikan.